Ridwan's Blog

Senin, 04 April 2011

Teori Karir Donald E. Super

Donald Super’s Developmental Self-Concept Theory


Donald Super percaya bahwa manusia itu bisa melakukan banyak hal namun jalan ditempat dan perubahan yang terjadi pada individu itu berkelanjutan. Teori ini merupakan model perkembangan yang sangat komperehensif yang mencoba untuk menjelaskan berbagai pengaruh penting pada seseorang saat mereka mengalami peran dalam pengalaman hidup yang berbeda dan berbagai tahap kehidupan. Berikut adalah beberapa prinsip utama dari teori ini:
  1. Setiap orang mempunyai potensi. Seseorang mempunyai kemampuan dan bakat yang mereka kembangkan sesuai dengan peran kehidupan yang berbeda dan membuat mereka mampu melakukan berbagai tugas dan berbagai pekerjaan.
  2. Dalam membuat pilihan kejuruan, seorang individu mengekspresikan pemahaman dan konsep dirinya Orang-orang mencari kepuasan kerja melalui karir dimana mereka dapat mengekspresikan diri mereka dan menerapkan dan mengembangkan konsep-diri. Pengetahuan diri adalah kunci untuk pilihan karier dan kepuasan kerja.
  3. Pengembangan karir adalah kehidupan panjang dan terdiri dari lima tahap utama kehidupan: Growth, Exploration, Establishment, Maintenance and Disengagement. Setiap tahap memiliki seperangkat tugas unik dalam pengembangan karirnya dan penghitungan untuk perubahan dan keputusan yang orang dari karir awal hingga masa pensiun.
  4. Ada lima tahapan berurutan. Seseorang melalui siklus dari masing-masing tahapan ketika mereka mulai memasuki transisi karir.
  5. Seseorang memainkan peran yang berbeda sesuai dengan kehidupannya termasuk peran sebagai pekerja. Kepuasan kerja meningkat ketika self conceptnya memandang working selfnya teritegrasi dengan peran kehidupannya.

Teori ini menekankan pada pentingnya pengembangan self concept. Menurut Super, self concept berubah tiap waktu dan perkembangannya menghasilkan pengalaman baru.
Super berpendapat bahwa jabatan pilihan dan kompetensi sejajar dengan situasi kehidupan sesorang, disetiap waktu dan pengalaman. Super mengembangkan konsep vocational maturaty, yang mungkin cocok atau tidak dengan chronological age : siklus ini dialami seseoarang pada saat tahapan dimana mengalamai transisi karir.
Adapun pentahapan – pentahapannya sendiri menurut tahapan usia berikut karakteristiknya adalah sebagai berikut :
Tahapan Usia Karakteristik
Pertumbuhan Sejak lahir hingga usia 14 atau 15 Pembeentukan konsep diri, mengembangkan kapasitas, sikap, minat, dan kebutuhan serta membentuk sebuah pemahaman umum dari sunia kerja
Eksplorasi 15 – 24 tahun ”try out” melalui kelas – kelas, pengalaman kerja, hobi – hobi. Mengumpulkasn informasi yang relevan. Pilihan tentative dan pengembangan skill – skill terkait.
Memulai (establishment) 25 – 44 tahun Memasuki pembangunan skill dan stabilisasi melalui pengalaman kerja
Pemeliharaan (maintenance) 45 – 64 tahun Proses penyesuaian berlanjut untuk meningkatkan posisi
Penurunan (decline) 65 tahun ke atas Mengurangi output, menyiapkan diri untuk masa pensiun
Individu berubah seiring waktu dan pengalaman, serta mengalami kemajuan melalui tahapan perkembangan vokasional berikut ini :
Vokasional Usia Karakteristik Umum/Tugas Perkembangan
Crysrallization 14 – 18 tahun Mengembangkan dan merencanakan sebuah tujuan vokasional yang mungkin untuk diraih
Spesifikasi 18 – 21 tahun Menegaskan tujuan vokasional
Implementasi 21 – 24 tahun Pelatihan dan menghasilkan pekerjaan
Stabilisasi 24 – 35 tahun Bekerja dan menegaskan pilihan karir
Konsolidasi 35 tahun ke atas Peningkatan dalam karir
Walaupun sebenarnya Super menghadirkan tahapan–tahapan dan tugas–tugas dalam sebuah rangkaian, ia kemudian menambahkan bahwa kita berputar dan melakukan putaran sepanjang kehidupan kita sebagaimana kita mengadaptasi perubahan dalam diri kita sebaik trend yang juga berkembang dalam dunia kerja. Memahami usia–usia ini dan menghubungkan tahapan–tahapan dari pengembangan karir membantu fasilitator memilih respon–respon dan aktivitas yang tetap.
Super dan Thompson (1979) mengidentifikasikan 6 faktor dalam kedewsaan vokasional:
  1. Kesadaran akan perencanaan ke depan
  2. Kemampuan pembuatan keputusan
  3. Pengetahuan dan penggunaan sumber – sumber informasi
  4. Informasi karir umum
  5. Dunia umum dari informasi pekerjaan
  6. Informasi detail tentang preferensi pekerjaan
Super juga melihat pada peran berbeda yang kita mainkan sepanjang kehidupan kita dan kepentingan relatif yang kita berikan pada peran – peran ini sepanjang kehidupan kita. Singkatnya, teori konsep diri menghipotesiskan bagaimana seorang individu, secara sadar atau tidak sadar, mendefinisikan diri mereka dari sebuah istilah predisposisi konsep diri untuk mencari tipe pilihan karir.
Individu yang memiliki cita-cita tentang pekerjaannya, memilih pekerjaan, menyelesaikan permasalahan masa transisi dari sekolah ke dunia kerja, proses menyesuaikan diri di dunia kerja, adalah proses-proses yang dilalui oleh individu ketika mulai masuk ke dunia kerja atau biasa disebut dengan berkarir. Donald E. Super (1957) memiliki pandangan mengenai dunia kerja atau individu yang berkarir dipengaruhi oleh rentang perkembangannya. Super memandang erat kaitannya antara perjalanan hidup individu dengan proses yang harus dilaluinya ketika hendak berkarir.
Referensi :
Super, D.E. (1990). A life-span, life-space approach to career development. In D. Brown & L. Brooks (Eds.) Career choice and development: Applying contemporary theories to practice (2nd ed.), p. 216. San Francisco: Jossey-Bass

Tidak ada komentar:

Posting Komentar